Tukabbirullah
Oleh Leon Eskenedi
Umat Muslim sedunia pada saat menyambut hari raya Idul Fitri sudah barang tentu mereka mengemundangkan Takbir , Firmn Allah QS. Al-Baqarah: 185
ولتكملوا العدة ولتكبروا الله على ماهداكم
"Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur." (QS. Al-Baqarah: 185)
Tukabbirullah’ maksudnya mengagungkan-Nya dengan hati dan lisan kalian, yaitu dengan melafazkan kalimat-kaliamt takbir, seperti
الله أكبر ، الله أكبر ، الله أكبر ، لا إله إلا الله ، الله أكبر ، الله أكبر ، ولله الحمد
‘Allah Mah Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, tiada tuhan yang berhak disembah melainkan Allah, Allah Mah Besar, Allah Maha Besar,segala pujian milik Allah.
Takbir ini disunnahkan menurut mayoritas ulama. Disunnahkan bagi laki-laki dan para wanita. Baik di masjid, rumah maupun di pasar.
Para lelaki dianjurkan meninggikan suaranya, sedangkan kaum wanitamerendahkan tidak meninggikan suaranya. Karena wanita diperintahkan untuk merendahkan suaranya. Oleh karena itu Nabi sallallahu alaihi wa sallam bersabda:
إذا نابكم شيء في صلاتكم فليسبح الرجال ، ولتصفق النساء
"Kalau kalian akan mengingatkan dalam shalat, maka hendaknya bertasbih bagi lelaki dan menepuk tangan bagi wanita."
Para wanita merendahkan suaranya sementara para lelaki meninggikan suaranya.
Takbir dimulai sejak matahari terbenam pada malam Id, apabila bulan (Syawal) sudah diketahui sebelum magrib, misalnya ketika Ramadan sempurnakan tiga puluh hari, atau telah ditetapkan rukyah hilal syawal.Takbir diakhiri dengan pelaksanaan shalat id. Yakni ketika orang-orang mulai shalat Id, maka selesailah waktu takbir. (Majmu Fatawa Ibnu Utsaimin, 16/269-272)