maker gif

Minggu, 12 Agustus 2012

Sosok Mulia

Sosok  Guru
Oleh Leon Eskenedi

Menjadi guru adalah pekerjaan yang sungguh mulia, Ia bertanggung jawab tidak hanya menjadikan para anak manusia pandai di bidang ilmu pengetahuan akan tetapi juga bermoral yang baik dalam kehidupan ini, seorang anak manusia yang pada mulanya tidak mengerti apa-apa dihadapan seorang guru dididik untuk memahami kehidupan semua lebih baik dan mengenal dunia. Dipundaknyalah ada tugas dan tanggung jawab keberlangsungan masa depan generasi yang lebih baik cerdas dan berperadaban.Seorang  guru yang harus kita teladani adalah  seorang pahlawan besar  beliau adalah Kihajar Dewantara.
Ki Hajar Dewantara bernama asli Raden Mas Soewardi Soerjaningrat. Beliau salah satu perintis dunia pendidikan di Indonesia, juga perintis dunia jurnalistik Indonesia, aktivis Organisasi Insulinde, Boedi Oetomo, Indische Partij, politisi dan pendiri Taman Siswa. Jasanya begitu besar dalam mencerahkan cara berfikir bangsa Indonesia. Beliau dianugrahi sebagai pahlawan nasional, bapak pendidikan Indonesia sekaligus mendapat gelar doktor honoriscausa dari universitas Gadjah Mada. Hari lahir beliau ditetapkan sebagai Hari Pendidikan Nasional (Surat Keputusan Presiden RI no. 305 tahun 1959, tanggal 28 November 1959). Semboyan beliau “TUTWURI HANDAYANI”  sampai saat ini menjadi slogan kementrian pendidikan nasional.
Ki Hajar Dewantara lahir di Yogyakarta, 2 Mei 1889  dan  meninggal di Yogyakarta, 26 April 1959 pada umur 69 tahun. Soewardi berasal dari lingkungan keluarga Keraton Yogyakarta. Ia menamatkan pendidikan dasar di ELS (Sekolah Dasar Eropa/Belanda). Kemudian sempat melanjut ke STOVIA (Sekolah Dokter Bumiputera), tapi tidak sampai tamat karena sakit. Kemudian ia bekerja sebagai penulis dan wartawan di beberapa surat kabar, antara lain, Sediotomo, Midden Java, De Expres, Oetoesan Hindia, Kaoem Moeda, Tjahaja Timoer, dan Poesara. Pada masanya, ia tergolong penulis handal. Tulisan-tulisannya komunikatif dan tajam dengan semangat antikolonial.
Semoga catatan biografi ini ada manfaatnya untuk saya khususnya dan umumnya para pembaca sekalian, dan saya ucapkan terima kasih kepada pembaca yang sudi meluangkanwaktu untuk membaca catatan ini.

Renungan Ramadhan


 
Gunawan Sutisna


Daftar orang yang di-HARAMKAN MASUK SURGA antara lain:

---Orang-orang yang  MENINGGALKAN SHALAT
---Orang-orang yang  MEMUTUSKAN TALI KEKERABATAN
---Orang-orang yang  PEMIMPIN YANG MATINYA MEMBOHONGI RAKYAT
---Orang-orang yang  SUKA MEMFITNAH
---Orang-orang yang  SUKA MENIPU
---Orang-orang yang  KIKIR
---Orang-orang yang  TIDAK BERTANGGUNG JAWAB PADA YANG DIMILIKI
---Orang-orang yang  MENGAMBIL MILIK ORANG MUSLIM DENGAN BERSUMPAH

Percakapan Obrolan berakhir.

Carbung

Jurig Nyiliwuri
(bagian ka 6)
Oleh Leon Eskenedi

Magrib jeung Isa ngadon solat di leumbur Mimi haji Saripah,  rengse solat kuring jeung kang Ipin  ngageudig nuju ka imahna mimi haji.
“Asalamualaikum………”  kang Ipin salam,
“waalaikum salam…”  ti jero imah aya nu nembalan, bray panto dibukakeun  breh dirohangan tamu, seueur jalmi nu caralik, teungah imah sabaraha urang istri ngaraos Al-quran,  “Alhamdulilah…Jang ustadz dongkap”  sora lalaki teungah tuwuh ngabageakeun kang Ipin jeung kuring.
Srog kang Ipin nyampeur keun nu geuring,  hiji awewe nu ngajepat teu empes-empes  pangawakan   jangkung jeung kuru  kira-kira umur  opat puluh dalapan taunan.
“Tos  sabara lami mimi haji kieu  teh , amang..?”  Kang Ipin nanya ka lalaki  nu tadi ngabageaken,  ceuk Kang Ipin mah  Mang Rohim teh raina Mama pituin jadi  kapi paman.